Teater ISMI SMKN Jateng di Pati Gelar Pentas Produksi ke-4

Teater ISMI SMKN Jateng di Pati Gelar Pentas Produksi ke-4

PATI, PATINEWS.COM

Malam ini (16/03), aula disihir menjadi panggung pertunjukan yang mistis dengan suasana mencekam. Diawali dengan seorang wanita menari di depan siluet, tari-tarian tersebut menyimbolkan laku manusia di bumi ini. Kemudian lampu menyorot pada dua gunungan yang diambil penari wanita kemudian dimainkan di depan siluet dengan memukau semua penonton. Konon, kuburan tersebut milik sesepuh desa Mbah Jelibot yang dipercaya mempunyai jubah sakti yang belum terwariskan. Jubah tersebut apabila dipakai dapat mengabulkan setiap keinginan manusia, dapat pula celaka. Bergantung keikhlasan dan niatnya.
Suatu hari, seorang lelaki sombong dan licik bernama Slamet datang dan meminta ‘bantuan’ kepada Mbah Jelibot di kuburan kuno itu. Namun, alangkah sialnya manusia yang mempunyai niat licik tidak akan mujur rencananya. Apalagi dengan melakukan perbuatan syirik seperti itu. Yang sudah pasti akan dilaknat oleh Allah SWT.

Ada yang lain dengan pentas-pentas sebelumnya, di produksi ke-4 ini Kepala SMKN Jateng di Pati Hardo Sujatmiko turut serta menjadi aktor yang membawakan tokoh Kunadi. Ia adalah seorang warga yang masih percaya pada mitos dan kepercayaan warga desa. Sebab, ular-ular dari Mbah Ribut adalah wangsit dari Mbah Jelibot.
Singkat cerita, sebab niat Selamet tidak ikhlas, akhirnya berujung petaka. Ia akhirnya menjadi makhluk jadi-jadian yang tidak tenang sebelum ditangkap warga desa yang dipimpin oleh Mbah Ribut.

Kepala SMKN Jateng di Pati Hardo Sujatmiko mengapresiasi penampilan pentas produksi Teater Ismi ke-4 ini yang menampilkan lakon “Jubah” karya Mast Oim. “Pentas produksi kali ini sangat berbeda dengan pentas-pentas terdahulu, karena saya sendiri ikut terlibat dalam latihan. Walaupun hanya satu minggu saya membersamai mereka, saya awal merasa kesulitan untuk beradaptasi. Pastinya dalam kurun waktu 2 bulan ini anak2 kelas X anggota teater ISMI ini berusaha sangat keras. Dan syukur alhamdulillah pentasnya sukses, gemuruh tepuk tangan dari penonton sangat saya rasakan.”, ungkapnya.

“Luar biasa sekali penampilan anak-anak. Saya melihat ada potensi yang lebih lagi ke depan. Mereka baru kelas X, saya menantikan pentas produksi ke-5. Sekali lagi selamat atas kesuksesan pentas untuk pelatih dan anak-anak. Sukses selalu”, imbuhnya.

Pembina Teater ISMI SMKN Jateng di Pati Miftahur Rohim mengungkap rasa bangga dan haru atas suguhan anak didiknya. “Ada kekhawatiran sebelum pentas dilaksanakan. Ada pertanyaan di benak apakah mereka nanti mampu menampilkan pentas dengan baik? Sebab yang main anak-anak kelas 10. Hanya 1 aktor tambahan yang kami ambil dari kelas 12. Dan Alhamdulillah, kecemasan itu terbayar sudah. Mereka menyelesaikan tantangan ini dengan baik. Ini adalah bekal untuk mereka tampil ke depan, dan nantinya semoga menjadi suatu hal yang tidak akan terlupakan,” bebernya.

Acara pentas produksi ini dimeriahkan oleh beberapa penampilan ekstrakurikuler dan pembacaan puisi. Ekstrakulikuler yang tampil antara lain paduan suara “Nada Nusantara” yang dibimbing oleh Rizki Bintari dan seni tari tradisional Sesonderan yang dibimbing oleh Septiana. Selain itu, ada pula suguhan pembacaan puisi pembimbing, tamu undangan, dan siswi SMKN Jawa Tengah di Pati.

Pemeran yang terlibat dalam pementasan itu adalah Sugi, Yemima, Fayza, Farida, Ilham, Irsanda, Ayesha, Syakila, Desi, Dinda, Jenia, Faiza, Dean, Rizka, dan Intan. Meski menampilkan persoalan sosial yang rumit, namun dapat dikemas dengan apik dan menarik.

(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *