Makanan Tradisional Utok – utok Buatan Ibu Supiati Alasdowo

Makanan tradisional Utok – utok Buatan Ibu Supiati Alasdowo

oleh: Sifa Nisfatul Mufidah

Siapa yang tak kenal utok-utok? Saya mengenal utok-utok sejak masih kecil,
Karena bagi masyarakat di Jawa seperti saya, apalagi ibu saya sendiri yang membuatnya, makanan yang terbuat dari beras kecil-kecil (menir), garam, santan, parutan kelapa dan daun pandan, biasanya menjadi hidangan saat pagi hari.

Tapi, tahukah Anda, di beberapa daerah makanan tradisional ini lebih sering di kenal dengan meniran bentuknya sepintas mirip seperti kue arem-arem sama-sama dibungkus dengan daun pisang akan tetapi meniran ini rasanya gurih kalau arem-arem didalamnya ada isianya dan bentuknya hampir mirip dengan lontong.

Bahan dasarnya adalah beras kecil-kecil (menir), santan kelapa,kelapa parutan, daun pandan, dan sejumlah bahan lainnya. Santan kelapa sebagai salah satu bahan dasarnya membuat utok-utok lebih enak dan gurih. Selain itu, santan kelapa sangat baik untuk pembentukan sistem imunitas atau kekebalan tubuh dan pertahanan kepada berbagai jenis penyakit.

Utok-utok dari desa Alasdowo ini rasanya sangat gurih dan mengundang selera terutama dihidangkan saat masih panas dan cocok untuk dijadikan sarapan dipagi hari dan ditemani dengan secangkir kopi.

Ibu supiati menjual utok-utok di Pasar tradisional di Desa Alasdowo, proses pembuatanya dimulai dari pukul 01.00 WIB dini hari untuk menjaga cita rasa dari makanan ini. Setelah selesai adzan Subuh ibu Supiati sudah mulai menjual utok-utoknya di pasar, sekitar jam 06.00 WIB sudah habis ludes terjual.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *