Oleh : Sri Retno Ningrum (Pegiat Literasi)
“Telah tampak kerusakan di daerah dan di laut karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagaian dari akibat perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)”
Banjir bandang melanda kabupaten Pati tepatnya di kecamatan Sukolilo, Tambakromo, Winong, Gabus. Di wilayah Sukolilo hujan turun terus-menerus sehingga mengakibatkan banjir bandang di beberapa desa di wilayah tersebut. Hutan gundul, Adanya Galian, dan pandangkalan sungai menjadi pemicu air tersebut meluap dan menggenangi hampir seluruh jalan Sukolio – Prawoto.
Banjir dahsyat juga terjadi di kecamatan Tambakromo, Gabus dan Winong. Bahkan di desa Sinom Widodo, Tambkaromo, warga sudah mengalami 5 kali bencana banjir yang terjadi akibat ekploitasi di lingkungan pegunungan Kendeng yang dinilai sudah berlebihan. Maraknya perusakan hutan, pembukaan lahan dan aktivitas pertambangan lumrah terjadi disana.
Pegunungan Kendeng utara yang berada di kabupaten Pati, Jawa Tengah kini semakin memprihatinkan karena mengalami penggundulan yang cukup parah. Lebih dari 60 persen kawasan pegunungan Kendeng yang membentang di enam kecamatan di kabupaten Pati mengalami penggundulan. Menurut warga jika terjadi intensitas hujan yang tinggi di pegunungan Kendeng, maka dipastikan wilayah dibawahnya terkena banjir bandang. Sebaliknya, jika mengalami musim kemarau, maka wilayah sekitar pegunungan Kendeng mengalami kekeringan.
Banjir merupakan sebuah bencana alam. Akan tetapi, dibalik adanya bencana tersebut ada faktor pemicunya. Tak bisa dipungkiri bahwa telah terjadi ekspolitasi pegunungan kendeng. Sudah puluhan tahun terjadi penambangan, Eksploitasi batu cadas juga terjadi disana . Batu cadas dipergunakan untuk pengganti pasir sebagai bahan bangunan. Batu cadas dinilai memiliki harga yang ekonomis dari pada pasir.
Perlu diketahui bahwa pegunungan Kendeng merupakan pegunungan yang membentang dibagian utara pulau jawa, yakni Jawa Tengah dan Jawa Timur. Untuk wilayah pantura, kawasan ini meliputi kecamatan sukolilo, kayen, tambakromo dan kabupaten pati. Untuk kecamatan Brati, Klambu, Grobogan, Ngaringan dan Wirosari di daerah kabupaten Grobogan. Kemudian sebagain Todangan dan Kunduran di kabupaten Blora. Potensi pegunungan Kendeng sangar luas biasa. Yakni sebagai tandon air raksasa. Permukaan yang tidak bisa menerima air menjadikan air hujan masuk ke dalam tanah yang menghasilkan aliran sungai yang unik. Meskipun tampak gersang, namun diliputi hutan jati yang lebat dan kawasan pertanian yang luas. Namun semenjak terjadi ekploitasi di wilayah tersebut potensi pegunungan Kendeng seakan musnah karena aktivitas penambangan telah mempengaruhi kesediaan sumber air yang ada di dalam sungai bawah tanah pegunungan Kendeng. Inilah yang telah dirasakan warga sekitar pegunungan Kendeng, yakni kekeringan musim kemarau dan banjr pada musim hujan.
Sesungguhnya apa yang terjadi kawasan pegunungan Kendeng adalah eksploitasi yang dilakukan para pemilik modal atau kapitalis. Demi mendapatkan keuntungan sebanyak- banyaknya dengan modal sedikit, mereka telah merusak kelestarian lingkungan dan merugikan masyarakat sekitar. Inilah wujud dari penerapan sistem kapitalisme yang menjadikan materi sebagai standar kehidupan.
Dalam pandangan Islam, pegunungan Kendeng merupakani kepemilikan umum . Maka sudah seharusnya pegunugan Kendeng dikelola negara dan hasinya untuk kemaslahatan umat . Potensi pegunungan Kendeng dibiarkan sebagaimana mestinya yakni sebagai tandon air raksasa. Pohon- pohon disekitar pun tetap lebat yang berfungsi untuk menampung air ketika musim hujan.
Karena sejatinya, pegunungan Kendeng adalah milik umat sebagaimana Rasullah saw .bersabda yang artinya : Manusia berserikat dalam 3 hal yakni air, api dan padang rumput (HR. Abu dawud dan Ahmad)
Oleh karena itu sudah menjadi tugas kita untuk mengembalikan kehidupan sesuai dengan syariat Islam. Karena dengan syariat- Nya, maka Allah akan memberikan keberkahan hidup dan melindungi diri kita dari marabahaya. Lebih jauh lagi patut bagi kita untuk merenungi firman Allah Swt.
Dalam Surah Al A’raf ayat 96 :
“Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan”.
Wallahu’alam Bisshowab